Senin, 17 Januari 2011

Belajar Membaca Notasi Gregorian (2)

Di artikel Belajar Membaca Notasi Gregorian (1) telah saya tunjukkan bagaiman meng-solmisasikan-notasi gregorian dalam hubungannya dengan garis paranada dan tanda kunci. Sekarang akan saya coba memberikan perkenalan tentang notasi gregorian dalam kaitannya dengan panjang nada.

Seperti halnya sistem birama pada musik modern, notasi gregorian juga memiliki sistem yang bisa disejajarkan dengan notasi modern. Umumnya, satu bunyi tunggal pada notasi gregorian memiliki panjang nada yang sama dengan not seperdelapan pada notasi balok. Secara umum ada not yang berdiri sendiri dan himpunan dua atau lebih not normal yang disebut neuma. Berikut ini uraiannya:

NOT


 
Dalam teori lain ada yang menyebut punctum cuadratum dengan sebutan punctum saja, sedangkan punctum inclinatum disebut stropha. 

Punctum cuadratum selalu dapat berdiri sendiri, sedangkan virga selalu diikuti dengan bentuk not lain. Punctum inclinatum selalu mengikuti virga.

Punctum bila diberi titik berarti memiliki dua kali panjang nada. Maka bila punctum sejajar dengan not seperdelapan (not dengan garis atas pada notasi angka), punctum + titik berarti sejajar dengan not seperempat (not tanpa garis atas pada notasi angka).  

Selain itu ada pula episema berupa punctum yang di bawah atau atasnya diberi garis horizontal. Punctum dengan episema berarti diperpanjang tanpa dilipatduakan. Ada pula jenis not yang diperpanjang tanpa dilipatduakan seperti episema yang disebut dengan quilisma, akan dijelaskan di bagian neuma.


NEUMA

Himpunan lebih dari satu not tunggal disebut dengan neuma. Ada banyak variasi neuma :

Pes atau disebut juga Podatus adalah himpunan dua not dimana not yang ada di bawah dibunyikan lebih dulu baru diikuti not yang di atas.
Clivis adalah himpunan dua not dimana not yang ada di atas dibunyikan lebih dulu baru diikuti not yang lebih rendah.
Baik pes maupun clivis, antara not pertama dan kedua dapat memiliki interval yang lebih jauh dibandingkan contoh di atas.


Torculus dinyanyikan berurutan dimana not yang di tengah selalu paling tinggi. Misalnya: sol-la-sol.





Porrectus adalah kebalikan torculus, dimana not yang di tengah selalu paling rendah. Misalnya: la-fa-la.



Climacus adalah neuma berurutan dimana not pertama yang paling tinggi kemudian 2 not berikutnya berurutan lebih rendah. Misalnya: la-sol-fa.


Scandicus kebalikan dari climacus, diawali dari not yang paling rendah kemudian berurutan meninggi. Ada dua jenis penulisan scandicus seperti yang diperlihatkan gambar ini.


Ada pula not quilisma, seperti punctum dalam bentuk corat-coret, ini berarti not di depan quilisma diperpanjang tanpa dilipatduakan, dengan kata lain not di depan quilisma diberikan episema.



Selain itu ada beberapa neuma khusus:

Liquescente, adalah not kecil pada akhir neuma. Not kecil ini tidak merubah panjang nada, dan berfungsi untuk memberi penekanan pada pengucapan kalilmat. Pada contoh di gambar ini ada not kecil pada neuma di kata Al-, ini berarti pengucapan huruf l mendapat penekanan.




 Baik distropha maupun tristropha berarti ada dua atau tiga nada yang harus tetap dibunyikan walaupun notnya sama. Distropha walaupun panjangnya sama dengan satu not ditambah titik, tetap berbeda cara menyanyikannya.




Penggabungan dari beberapa neuma bisa menjadi lebih banyak variasi lagi. Kalau sudah menguasai neuma-neuma di atas, saya yakin akan lebih mudah untuk memahami variasi yang lebih rumit lagi.


TANDA ISTIRAHAT






Ada empat macam tanda istirahat sesuai gambar di atas :
a. Berupa garis vertikal kecil di garis paling atas, tidak selalu berarti jeda, kadang hanya untuk memisahkan sebuah klausa kalimat.
b. Berupa garis vertikal di tengah garis paranada, walau tidak memperpanjang jeda, hampir selalu digunakan untuk mengambil nafas.
c. Berupa satu garis vertikal penuh, untuk mengakhiri sebuah frase lagu dengan sebuah jeda, dan digunakan untuk mengambil nafas.
d. Berupa dua garis vertikal penuh, untuk mengakhiri sebuah kalimat lagu atau akhir lagu. Dipakai untuk jeda lebih lama dari c.



Demikian tutorial sederhana ini saya buat, selanjutnya akan saya coba buat bagaimana notasi gregorian di-solmisasikan- secara utuh. Terbuka untuk diskusi dan koreksi.

Terima kasih.

Semua gambar saya ambil dari link ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar