Selasa, 11 Januari 2011

Belajar Membaca Notasi Gregorian (1)

Kalau anda tidak bisa menyanyikan teks gregorian di atas, inilah saatnya untuk belajar....

Waktu saya belum kenal banyak dengan nyanyian gregorian, saya beranggapan kalau tipe nyanyian ini pasti punya teks yang sulit dibaca. Pernah suatu ketika saya disodori teks dengan notasi gregorian dan langsung menyerah karena pusing duluan lihat not kotak-kotak itu. Padahal waktu itu saya sudah fasih membaca notasi balok.

Pengalaman ini mungkin terjadi pada banyak orang. Kalau saya yang fasih dengan notasi balok saja sudah langsung menyerah, bagaimana dengan yang tidak bisa baca not. Jangankan notasi balok, notasi angka pun tidak bisa membacanya.

Akhirnya, karena kecintaan pada tipe nyanyian ini memaksa saya untuk mempelajari notasinya secara otodidak dari internet. Ternyata notasi gregorian tidaklah serumit notasi balok, bahkan jauh lebih mudah. Bagi yang sudah bisa membaca notasi angka bisa jadi akan lebih mudah mempelajarinya.

Lewat artikel-artikel di blog ini saya akan mencoba membagikan apa yang saya ketahui tentang notasi gregorian, dengan gambar-gambar agar dapat lebih mudah dipahami. Pelajaran sederhana ini akan saya buat bersambung, karena memang saya mengerjakan ini saat jam makan siang kantor. Jadi harap maklum hehehe.

Berhubung saya memang bukan pakar gregorian, maka jika ada kesalahan pengertian atau gambar mohon koreksinya agar bisa segera diperbaiki.

Garis Paranada

Teks gregorian juga memiliki garis paranada seperti halnya not balok. Bedanya pada not balok memiliki 5 garis, kalau teks gregorian memiliki 4 garis. Garis-garis ini akan memiliki arti jika memiliki tanda kunci.



Tanda Kunci

Ada 2 macam tanda kunci:

Kalau memakai kunci  C (C Clef, sebelah kiri), garis paling atas tempat tanda kunci diletakkan adalah tempat untuk not C. Di bawah garis paling atas berarti untuk not sebelum C, yakni B. Pada garis kedua dari atas adalah A, dan di bawah A adalah G (ingat tangga nada C-D-E-F-G-A-B-C), seperti gambar di bawah ini :

Kunci C tidak selalu diletakkan di garis paling atas, tapi juga bisa diletakkan di garis lain, misalnya garis kedua dari atas. Kalau seperti itu, maka not yang diletakkan di garis yang sama dengan kunci C diletakkan adalah not C. Contoh :






Begitu pula dengan kunci F (lihat gambar yang atas tadi sebelah kanan), tempat dimana kunci F ditempatkan adalah tempat menaruh not F. Contoh :


Bagi anda yang terbiasa dengan not balok tentu bagian ini sangat mudah. Sedangkan bagi anda yang tidak menguasai not balok tapi menguasai not angka, bagian ini bisa dibuat lebih mudah dengan mengganti not-not berupa huruf di atas ke dalam angka atau solmisasi :
C = 1 (do)
D = 2 (re)
E = 3 (mi)
F = 4 (fa)
G = 5 (sol)
A = 6 (la)
B = 7 (si)

Maka keempat gambar di atas bila di-solmisasi-kan menjadi :




Demikian artikel untuk hari ini, semoga dapat membantu anda memahami teks-teks gregorian.


Berikutnya..... Not tunggal dan himpunan not......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar